Mulai 1 Oktober 2016, Bandara Internasional Adi Soemarmo membuka rute penerbangan Solo - Guangzhou (Tiongkok), dan disusul 6 Oktober.
Manajer operasional bandara setempat, Yaka Sulistya menuturkan, nantinya maskapai Sriwijaya Air akan melayani rute Solo - Tiongkok meski baru untuk kebutuhan carter penumpang dan penjajakan pasar.
Hal itu berarti tidak perlu slot waktu dan perizinan sebagaimana rute penerbangan reguler. “Nanti kalau menjadi penerbangan reguler barulah dilengkapi perizinan,” kata Yaka, seperti dilansir suaramerdeka.com.
Bandara Adi Soemarmo Solo praktis tidak lagi melayani rute internasional, setelah AirAsia menutup dua rute penerbangannya, Solo - Kuala Lumpur pada Juli dan Solo - Singapura Januari tahun ini.
Rute internasional yang dilayani hanyalah Solo - Jeddah oleh Garuda Indonesia, untuk melayani angkutan jamaah umrah namun tidak setahun penuh dan di luar musim haji.
General Manager Bandara Adi Soemarmo sebelumnya Abdullah Usman berkomitmen akan menjadikan bandara termegah dan termewah di Jawa Tengah dan DIY itu menjadi bandara internasional yang sebenarnya.
Alasannya, bandara itu memiliki runway yang jauh lebih panjang ketimbang dua bandara lainnya, Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adisutijpto Yogyakarta. Selain itu, apronnya juga lebih lebar, sehingga memudahkan pesawat berbadan lebar jenis Airbus parkir.
Alasan lain, lanjut Usman, rute penerbangan di bandara lain sudah cukup padat, baik rute domestik maupun internasional, sehingga antrian untuk take off atau landing cukup lama.
Sumber: http://indo-aviation.com/2016/09/15/sriwijaya-air-akan-layani-penerbangan-carter-solo-tiongkok/
0 Komentar
Silakan Tinggalkan Komentar: